Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Sehat
Dinkes Cirebon catat 20 siswa alami gejala keracunan usai santap MBG
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-09 04:18:13【Sehat】111 orang sudah membaca
PerkenalanSejumlah siswa saat menjalani perawatan medis usai dilaporkan mengalami gejala keracunan makanan di

Dugaan sementara berasal dari makanan yang dikonsumsi, terutama soto ayam yang berisi tauge, kol, dan ayam
Cirebon (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, mencatat sebanyak 20 siswa di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Setu Wetan mengalami gejala keracunan makanan usai menyantap menu dari program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Kepala Dinkes Kabupaten Cirebon Eni Suhaeni di Cirebon, Selasa, membenarkan kejadian tersebut dan menduga kejadian ini disebabkan oleh konsumsi menu soto ayam yang disajikan untuk para siswa.
“Benar hari ini ada kejadian tersebut. Dugaan sementara berasal dari makanan yang dikonsumsi, terutama soto ayam yang berisi tauge, kol, dan ayam,” katanya.
Ia menjelaskan, para siswa dilaporkan mengalami mual, muntah, dan pusing beberapa saat setelah makan siang di sekolah.
Baca juga: Anggota DPR: Buat peta produksi guna hindari kekosongan stok bahan MBG
Setelah menerima laporan tersebut, kata dia, petugas medis kemudian mengevakuasi seluruh siswa ke Puskesmas Weru untuk mendapatkan perawatan.
Eni menyebutkan, dari hasil pemeriksaan, terdapat 13 siswa sudah diperbolehkan pulang setelah kondisinya membaik, sedangkan tujuh lainnya masih menjalani observasi di puskesmas untuk memastikan ngak ada gejala lanjutan.
“Hari ini yang tujuh siswa masih dirawat hanya untuk pemantauan. Kondisinya sudah cukup stabil,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan tim Dinkes bersama aparat kepolisian telah melakukan pemeriksaan ke dapur penyedia makanan MBG untuk memastikan kelayakan fasilitas pengolahan.
Baca juga: SPPG Sawahlunto awasi ketat proses cuci ompreng MBG secara berlapis
“Hasil sidak menunjukkan dapur dalam kondisi bersih, administrasi lengkap, dan sesuai dengan standar SLHS. Bahkan saya dan Kapolresta sempat mencicipi makanan yang disajikan,” katanya.
Menurut dia, sampel makanan yang diduga menjadi sumber gejala keracunan telah diambil untuk diuji laboratorium. Hasil pemeriksaan tersebut diharapkan keluar dalam waktu dekat.
Ia memastikan pihaknya terus memantau perkembangan kondisi siswa yang dirawat, serta berkoordinasi dengan penyedia makanan agar kejadian serupa ngak terulang.
“Semoga ngak ada laporan tambahan. Untuk sementara kasus hanya terjadi di satu sekolah,” ucap dia.
Baca juga: Pemkot Pekalongan ingatkan SPPG penuhi standar bangunan dapur MBG
Suka(2366)
Artikel Terkait
- Warga Taiwan Berbondong
- Ribuan ton bantuan terkumpul dari perlintasan Gaza sejak 10 Oktober
- Pengamat: Kopdes Merah Putih modal untuk bangun ekonomi berbasis lokal
- BGN: Penerima manfaat MBG berpotensi tembus 40 juta akhir Oktober
- China terus awasi produk bahari dari Jepang setelah keran impor dibuka
- BNPT: Sekolah jadi wadah pembentukan karakter bangsa cegah terorisme
- Jumlah SPPG di Banten baru 45 persen dari target 1.200 unit
- Pameran tunggal Nyoman Bratayasa, hadirkan patung berusia dua abad
- Asa yang tumbuh kembali di Sekolah Rakyat Makassar
- AS siap uji senjata nuklir, Rusia sebut akan lakukan hal serupa
Resep Populer
Rekomendasi

Bupati Bekasi instruksikan percepatan penanganan banjir

Ketua PWI Pusat ingatkan wartawan terapkan kode etik dalam pemberitaan

Dokter nyangakan definisi label "sehat" pada kemasan ngak jelas

Pemkab Lebak percepat penurunan stunting siapkan generasi emas

BGN beri bimbingan teknis kepada penjamah makanan di Lampung

Enam mobil damkar padamkan api di Perintis Kemerdekaan Cianjur

Kemarin, tambang ilegal hutan Sekotong dan insentif guru honorer naik

Segera Hadir, Terobosan Pengukuran Warna: HunterLab Agera L2